الجمعة، 10 مايو 2013

cerpen


DITINGGAL SAHABAT

Terlihat seseorang yang terdiam di depan kelas. Sosok baru yang belum pernah aku lihat sebelumnya, yaitu seseorang kakak kelas yang tampaknya pendiam tetapi orangnya murah senyum. Aku pun menghampirinya. Aku mengajak seseorang tersebut untuk berkenalan. Nurmita, itulah nama lengkapnya dan aku pun memanggilnya dengan panggilan “Mita”. Mita seorang siswa SMP kelas 3 dan aku masih kelas 1. Itulah nama yang terlontar dari perkenalan tersebut. Pada saat itulah kami memulai persahabatan di masa Putih Biru. setiap kesempatan, kami selalu pergi di tempat rekreasi dan kami saling bercerita mengenal sifat dan pengalaman masing – masing. Kami suka bercanda gurau. Canda dan tawa dengan senda gurau hingga tetesan air mata pun terurai.

Mita  mempunyai sikap dengan kelembutan, perhatian dan baik hati sedangkan aku mempunyai sifat yang cerewet dan polos. Mita selalu memberikan petunjuk serta nasehat – nasehat untukku. Aku dan Mita saling berbagi dikala suka maupun duka. Dan hal yang sangat sulit aku jalani yakni tentang sifat kepolosanku atau senang ceplos – ceplos sama orang lain. Hingga suatu ketika Mita memberikan nasehat kecil yang sangat bermakna bagiku dan mulai saat itu sikap buruk saya mulai hilang sedikit demi sedikit.

Aku melihat Mita sangat sibuk dengan kegiatan Les Sorenya tapi aku mengajak Mita untuk  refreshing di Pantai.

“Mita, apakah kau punya waktu luang untuk berjalan – jalan lagi seperti biasanya,” kataku.

“ya, aku punya kok, kalau githu kau mau jalan – jalan kemana?”kata mita.

“di Pantai saja yah, kapan – kapan kalau kau punya waktu luang kita kesana yah?” Tanyaku

“ok, saya akan ingat janji kita itu untuk berjalan – jalan ke Pantai  lagi yah” jawab Mita.

Di suatu sore, kami berdua telah berjanji untuk bertemu di Pantai. Aku datang lebih awal karena Mita mengikuti Les Sore untuk persiapan Ujian Nasional terlebih dahulu. Aku pun duduk dan menunggu Mita datang sambil melihat ombak dan mendengar desahan angin sepoi – sepoi yang menghanyutkan kegelisahanku dengan berbagai keresahan. Aku pun selalu menghubunginya namun telepon genggamnya tidak aktif.

“Mengapa Mita tak datang menepati janjinya ya? Padahal dia  orang yang tak pernah mengingkari janji,” tanyaku sendiri.

Hingga matahari mulai terbenam, aku pun beranjak bangkit dari tempat dudukku dan segera pulang.  Namun, tak lama kemudian aku seakan mendengar suara Mita dan  dia datang menghampiriku sehingga menepati janjinya untuk bertemu. Tetapi itu hanya anganku saja.

Aku pun segera pulang. Di perjalanan, aku merasa ada yang ganjil. Aku pun mengambil keputusan untuk menuju rumah Mita karena selama aku berteman sama Mita, Mita tidak pernah mengingkari janji. Tampak kejauhan aku melihat keadaan rumah Mita sangat ramai dan jejeran kursi yang sangat rapi. Orang – orang yang datang tampak menunduk dengan balutan pakaian hitam – hitam. Langkahku pun semakin cepat untuk menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi.

Aku pun disambut pelukan ibu Mita serta aku melihat kakak kelas teman Mita semuanya membaca Surah Yasin dengan deraian air mata. Dan ibunya Mita pun mengatakan kepadaku bahwa Mita telah menghembuskan nafas terakhirnya tadi sore akibat kecelakaan sewaktu pulang dari les sore.

Seakan aku tak percaya dengan keadaan ini, aku pun bergegas memasuki ruangan dimana Mita sedang berbaring untuk selamanya, keadaan tubuh Mita sangat parah dengan patah leher. Dan semakin mendekat, air mataku pun tak dapat aku bendung. Aku dan teman – teman Mita mengantar untuk terakhir kalinya ke tempat peristirahatan terakhir bagi Mita.

Aku sangat sedih dan sangat merasa kehilangan dimana seorang sahabat yang selalu memberiku petunjuk dan nasehat – nasehat pergi untuk selamanya. Dimana Mita tak sempat mengikuti Ujian Akhir Nasional.  Mita telah pergi untuk selamanya namun kenangan bersamanya tak mungkin kulupakan.

Akhirnya nasehat – nasehat yang Mita berikan kepadaku, menjadi sangat berharga bagiku dan aku membalasnya dengan selalu mengirimkan Surah Al-Fatihah agar arwahnya tenang dan diterima di Sisi Allah SWT.  Selamat Jalan Sahabat.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق